Raya Dieng 2 Malang | Telp +62 (341) 551143 / +62 813 3410 2323
Home
Contact

Article

Jumat , 21 Apr 2023 12:57:30

5 Prinsip Utama Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Seberapa sehat gigi Anda memengaruhi kesehatan tubuh Anda keseluruhan. Itu kenapa setiap orang, tanpa memandang usia dan jenis kelamin, harus memastikan kesehatan gigi dan mulutnya terjaga dengan baik. Berikut adalah lima macam perawatan paling dasar yang harus dilakukan untuk menunjang kesehatan gigi dan mulut Anda.

Perawatan dasar untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut

Semua orang pasti ingin punya jejeran gigi yang sehat dan bersih bebas noda. Namun untuk mencapainya tentu perlu usaha. Supaya tidak berakhir sebagai impian semata, mulailah rutin melakukan sejumlah perawatan gigi di bawah ini.

1. Sikat gigi setiap hari

Rajin menyikat gigi setiap hari adalah perawatan yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kesehatan serta kebersihan mulut.

Menyikat gigi akan membersihkan plak dan sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan maupun sela-sela gigi. Gigi yang terjaga bersih pada akhirnya akan mencegah Anda dari risiko berbagai masalah gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, radang gusi, hingga penyakit gusi.

Supaya dapat manfaat yang optimal, pastikan juga alat dan cara menyikat gigi Anda benar. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride karena mineral ini dapat melindungi dan memperkuat lapisan enamel gigi. Sementara untuk sikatnya pilih yang berbulu halus, bentuk kepalanya pas di mulut, dan punya gagang yang nyaman ketika digenggam.

Setelah “persenjataannya” siap, saatnya menyikat gigi. Sikatlah satu per satu setiap bagian gigi Anda dengan gerakan memutar secara perlahan selama dua menit. Jangan menggosok gigi terlalu buru-buru, terlalu keras, atau terlalu kencang karena ini justru tidak efektif.

Para ahli menganjurkan setiap orang rutin menyikat gigi dua kali sehari setiap hari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

2. Bersihkan sela-sela gigi dengan benang

Supaya gigi benar-benar terbebas dari plak dan sisa makanan, bersihkanlah sela-selanya dengan benang gigi alias dental floss. Perawatan ini sering juga disebut flossing gigi, dan tidak boleh terlewati setiap hari. Flossing sebaiknya dilakukan setelah Anda menyikat gigi.

American Dentist Association melaporkan, sebagian besar plak justru lebih sering ditemukan di sela-sela gigi atau perbatasan gigi dan gusi. Nah, rutin flossing efektif membantu membersihkan kotoran yang terselip di antara gigi dan gusi yang susah dijangkau dengan bulu sikat gigi.

Berhati-hatilah saat menggunakan benang gigi. Selipkan benang di antara gigi dengan lembut dan gesekkan secara perlahan. Usahakan jangan sampai gesekannya mengenai gusi. Menggesekkan benang terlalu keras akan membuat gusi luka dan berdarah.

Anda bisa mendapatkan benang khusus gigi ini di apotek, toko obat, atau supermarket terdekat.

3. Bersihkan lidah

Menyikat gigi dan flossing memang ampuh untuk mengangkat bakteri dari gigi dan gusi. Namun, tahukah Anda bahwa sekitar 50 persen bakteri dalam mulut ternyata bersarang di permukaan lidah?

Tak hanya bisa ikut memicu kerusakan gigi, bakteri yang bersarang di lidah juga menyebabkan bau mulut, lho! Nah, inilah kenapa membersihkan lidah juga perlu dimasukkan dalam rangkaian perawatan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda.

Anda bisa membersihkan lidah dengan sikat gigi (yang lain dari sikat gigi biasanya Anda) atau dengan alat penggosok lidah khusus yang bisa dibeli di supermarket. Tak usah khawatir mana yang paling baik, karena keduanya sama-sama dapat membantu membersihkan bakteri di lidah.

Caranya sikatlah lidah Anda secara perlahan dari satu arah, sebaiknya dari pangkal lidah (lidah bagian paling ujung dalam) dan gosok perlahan ke depan dalam satu gerakan. Angkat alat pembersihnya dan ulangi lagi menggosok dari paling ujung ke depan untuk beberapa kali sampai lidah terasa bersih.

Jangan lupa juga membersihkan bagian samping lidah dengan cara yang sama. Setelah selesai semua sisi, berkumurlah dengan air bersih.

Bersihkan lidah setelah menggosok gigi dan flossing di pagi hari.

4. Berhenti merokok

perubahan fisik setelah berhenti merokok

Center for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan, perokok aktif berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit gusi dibanding yang tidak merokok.

Semakin lama dan banyak Anda merokok, risiko Anda untuk terkena penyakit gusi dan kerusakan gigi yang parah pun semakin tinggi. Apalagi bila kebiasaan buruk ini sudah dilakukan sejak lama. Ironisnya lagi, penyakit gusi atau kerusakan gigi yang dialami perokok aktif lebih sulit diobati.

Maka itu, berhenti merokok masuk dalam perawatan dasar untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut terutama bagi para perokok aktif. Usahakanlah untuk segera berhenti merokok mulai hari ini. Tak mudah memang, tapi bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya.

Kunci utama dari berhenti merokok adalah niat dan tekad yang kuat dari diri sendiri. Tanamkan bahwa tujuan berhenti merokok adalah semata-mata untuk membuat Anda lebih sehat supaya bisa hidup lebih enak dan panjang umur. Psstt… Tekad mengubah kebiasaan buruk yang dilakukan atas keinginan sendiri biasanya berpeluang besar untuk sukses dalam jangka panjang!

Bila terasa sangat sulit, jangan ragu untuk meminta dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat. Dukungan mereka cukup ampuh untuk menyemangati diri Anda. Bila perlu, Anda juga bisa berkonsultasi ke psikolog untuk menghentikan kebiasaan buruk satu ini.

5. Check up di dokter gigi

periksa gigi rutin

Selain perawatan di rumah, Anda juga harus rutin cek kesehatan di dokter gigi. Dokter gigi dapat mendeteksi sekaligus mengobati berbagai gangguan yang umum menyerang area mulut. Misalnya saja karang gigi dan gigi berlubang (karies).

Karang gigi terbentuk dari plak yang mengeras. Kondisi ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan rutin menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang. Anda butuh perawatan scaling yang dilakukan oleh dokter gigi supaya karang gigi benar-benar hilang.

Begitu pula dengan gigi berlubang. Dokter gigi dapat menambal lubang dengan semen khusus supaya lubang yang semula kecil tidak semakin membesar. Pasalnya, bila lubang semakin membesar, rasa sakit yang ditimbulkan akan semakin parah. Gigi Anda pun rentan mengalami infeksi.

Infeksi dapat menyebar hingga ke akar dan menimbulkan pembengkakan, peradangan, hingga kantong nanah (abses). Dalam kasus yang parah, infeksi juga bisa menyebar hingga organ tubuh lain. Meliputi sinus, rahang, hingga ke daerah leher dan dada.

Sayangnya, kebanyakan orang tidak sadar akan masalah gigi dan mulut yang mereka alami. Padahal, semakin dini penyakit terdeteksi, perawatan akan semakin mudah, biaya semakin murah, dan risiko sakit pun semakin kecil.

Jadi, jangan tunggu sakit dulu baru ke dokter gigi.Periksakan gigi Anda secara rutin ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali agar kesehatan mulut Anda terjaga dengan baik.

sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/tips-perawatan-gigi/


©2018 www.grahamaya.com, All Right Reserved